Dalam sebuah Kitab, Karya Agung Sang Syeikh Imam Al-Ghazali disebutkan bahwasanya iblis itu dulunya memiliki nama Al-Abid yang artinya ahli ibadah. Pemberian nama Al-Abid ini hanya pada langit pertama, lain hal dengan langit kedua dan seterusnya. Begitu terkenalnya Iblis dengan pemberian, sebutan nama-nama tiap langit karena iblis ketika itu memang hamba Allah SWT yang taat.
Pada langit kedua, iblis disebut dengan Az-Zahid dan di langit ketiga diberi nama Al-Arif.
Di langit keempat namanya adalah Al Wali, Pada langit ke lima namanya adalah At-Taqi. Sedangkan nama di langit keenam dan ketujuh adalah Al-Kazin dan Azazil.
Awalnya, iblis termasuk dari salah satu malaikat penghuni surga yang doanya terkenal makbul. Karena doanya yang ampuh tersebut, malaikat-malaikat lain meminta kepada iblis untuk didoakan agar para malaikat tidak tertimpa laknat Allah SWT.
Peristiwa itu terjadi manakala Malaikat Isarfil yang sedang berkeliling mengitari surga mendapati sebuah tulisan.
Tulisan tersebut berbunyi,
"Seorang hamba Allah SWT yang telah lama mengabdi akan mendapat laknat Allah SWT dengan sebab menolak perintah Allah."
Tulisan itu berada di salah satu pintu surga, dan tak pelak lagi tulisan itu telah membuat Malaikat Israfil menangis tersedu. Ia takut sekali, hamba Allah SWT yang dimaksud adalah dirinya.
Tak hanya Malaikat Israfil, para malaikat lain juga turut menangis, dimana malaikat-malaikat lain itu juga memiliki kekuatan sama seperti Malaikat Israfil.
Akhirnya mereka sepakata, untuk mendatangi Iblis (Azazil) dan meminta didoakan agar tidak tertimpa laknat dari Allah SWT.
Pada waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata,
"Ya Allah...! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintahMu itu, sungguh aku ikut mengutuknya."
Azazil lalu memanjatkan doa,
"Ya Allah, janganlah Engkau murka atas mereka."
Azazil Mengingkari Perintah Allah SWT
Selama kurun waktu 120 ribu tahun, Azazil (Iblis), menyandang gelar kehormatan dan kemuliaan, dan hingga tibalah Nabi Adam as diciptakan. Allah SWT menyuruh semua malaikat sujud kepada Adam yang diciptakan sebagai khalifah (pemimoin) di bumi.
Semua malikat segera patuh dan melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Namun Azazil (Iblis) malah membangkang. Di menolak melaksanakan perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Adam karena lesombongannya. Sejak saat itulah Iblis dijadikan simbol dari kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga diri. Sifat-sifat inilah yang kemudian ditularkan oleh Iblis agar tersesat dari jalan Allah SWT.
Iblis berkata,
"Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah."
Karena penolakan itu, Allah SWT berfirman agar iblis keluar dari Surga-Nya.
Sumpah Iblis Untuk Akan Selalu Menggoda Anak Cucu dan Keturunan Adam
Sumpah Iblis Untuk Akan Selalu Menggoda Anak Cucu dan Keturunan Adam
Kerana sebab itu iblis bersumpah dan berjanji untuk menyesatkan anak-anak Adam dari jalan Allah yang lurus dan menutup rapat jalan bagi setiap orang yang ingis melintasinya. Dan menutup rapat semua jalan menuju keimanan dan ketaatan yang bisa mendatangkan redha Allah. Dan dia tidak akan berhenti menggoda setiap manusia dari seluruh penjuru untuk menghalangi mereka dari keimanan dan ketaatan. Allah menjawab ikrar iblis dengan firmanNya, artinya :
“Allah berfirman : Keluarlah kamu dari Syurga itu sebagai orang yang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa diantara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi Neraka Jahanam dengan kamu semuanya.” ( Al-A’raf : 18 )
Dalam hal ini Allah memberi kesempatan bagi iblis dan pengikutnya untuk menysatkan dan Allah juga memberi kepada anak-anak Adam kesempatan memilih sebagai ujian dan cobaan dan semua itu berdasarkan kehendak Allah, iblis dijadikan makhluk yang memiliki keistimewaan tertentu.
Tetapi Allah tidak membiarkan kita bertempur tanpa petunjuk serta senjata untuk melawan kejahatan iblis. Al-Quran dan Sunnah Nabi S.A.W. sangat cukup sebagai petunjuk dan senjata untuk berlaga dalam pertempuran. Allahu a’lam bish-shawab. ( Maraji’ terjemahan “Perendam Makar Setan”, karangan Syeikh Jamal Ash-Shawali terbitan Darul Haq, Ighatsatul lahfan, karya Ibnu Qayyim dan Tablis Iblis, karya Ibnul Jauzy )
Iblis Mendirikan Istana di Lautan
Nah, sejak Iblis terlempar dari Surga, Iblis membangun singgasana dan istana di lautan. Hal itu dimaksudkan untuk menandingi Arsy Allah SWT yang berada di atas air di langit ke tujuh.
Dalam sebuah riwayat Imam Ahmad ra, Rasulullah SAW bersabda,
"Apa yang kamu lihat?"
"Saya melihat singgasana di atas lautan yang dikelilingi oleh beberapa ular," jawab Ibnu Sayyad.
"Dia telah melihat singgasana iblis," sabda Rasulullah SAW. (H.R. Ahmad).
Sedangkan menurut Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul "Al-Bidayah Wanniyah" menjelaskan bahwa Iblis mempunyai banyak tentara dan memilih lautan sebagai istana. Seperti diketahui bahwa luas lautan mencapai tiga perempat dari bumi. Oleh karena itulah ia menempatkan kerajaannya di lautan agar ia lebih leluasa memerintah bala tentaranya yang jumlahnya sangat banyak sehingga memerlukan pusat kerajaan yang luas. Sedangkan lautan adalah daerah yang sangat luas
Itulah Kisah Tempat Istana Kerajaan Iblis di Lautan, Hanya dengan berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi S.A.W. kita dapat melawannya dan tidak tergoda dengan ajakan-ajakan sesatnya. semoga bermanfaat.